Waspadai Efek Layar Komputer pada Mata

Kompas.com - Untuk Anda yang bekerja di kantor, mungkin pernah dengar yang namanya computer eye strain. Kondisi ini merupakan keluhan medis yang paling sering diajukan oleh para pekerja kantor.
Eye strain atau bisa diartikan sebagai sakit mata atau mata lelah, terjadi ketika mata terlalu dipaksakan untuk memandang hanya ke satu arah dalam waktu lama. Eye strain dapat terjadi di mana saja, misalnya di perjalanan ketika mengendarai mobil jarak jauh, di rumah ketika menonton film secara maraton, atau di tempat tidur saat memegang novel bagus yang membuat Anda tidak bisa berhenti membacanya.
Meski demikian, tempat yang paling umum memicueye strain adalah di depan layar komputer. Kadang Anda tidak menyadari sudah bekerja sangat lama di depan komputer dan tidak menyadari mata Anda sudah sangat lelah.
Mata memiliki banyak otot kecil yang bekerja ketika kita sedang mengetik. Setelah sehari penuh bekerja, otot-otot itu menjadi lelah dan ketika itulah terjadi eye strain dan terasa sakit.
Apa saja gejala computer eye strain? Sakit kepala, leher kaku, mata gatal atau kering, mata berair, pandangan tidak fokus, pandangan ganda, sulit berkonsentrasi ke layar komputer, warna di layar tampak tidak selaras, layar komputer seperti berpendar.
Tentu saja, eye strain dapat dihindari dan Anda masih dapat bekerja di depan layar komputer. Antara lain dengan berkedip lebih sering. Ketika sedang bekerja di depan layar komputer, berkedip jadi berkurang lima kali daripada rata-rata. Padahal, tidak berkedip menyebabkan mata kering, sakit kepala dan mata terasa gatal.
Selain itu aturlah waktu beristirahat lebih sering. Targetkan lima menit istirahat setiap kali bekerja satu jam di depan komputer. Sehingga mata dapat kembali fokus.
Source: http://health.kompas.com/read/2011/06/17/1612055/Waspadai.Efek.Layar.Komputer.pada.Mata

WHO: Telepon Seluler Bisa Sebabkan Kanker Otak

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hari ini mengumumkan penggunaan telepon seluler bisa menyebabkan terjadinya kanker otak. Kesimpulan ini merupakan hasil pertemuan 21 ilmuwan dari 14 negara, termasuk riset terbaru yang belum dipublikasikan. 


Karena itu, WHO menyarankan para pemilik telepon seluler mengurangi pemakaian perangkat hands-free dan pengiriman pesan pendek. Ini pertama kalinya WHO mengaitkan telepon seluler dengan risiko terkena kanker.
Riset sebelumnya menyebutkan hanya dengan setengah jam saja memakai telepon seluler saban hari, risiko terkena kanker otak bagi penggunanya mencapai 40 persen. “Karena itu penting untuk melaksanakan riset lanjutan dalam jangka panjang soal bahaya penggunaan telepon seluler,” kata Direktur Badan Riset Internasional WHO Dr Christopher Wild. 

Ketua kelompok kerja yang membahas soal risiko kanker akibat telepon seluler, Dr Jonathan samet, mengatakan pihaknya cukup kuat mendukung kesimpulan itu meski buktibukti masih terus dikumpulkan. “Kita perlu terus memantau secara dekat hubungan antara telepon seluler dan risiko kanker,” ujarnya. 

Penelitian terbaru juga menemukan kemungkinan gangguan pendengaran akibat penggunaan telepon seluler berlebihan. 
Menurut Direktur Eksekutif Asosiasi Operator telepon Seluler, John Cooke, industri ponsel menanggapi serius soal risiko kesehatan akibat penggunaan alat komunikasi itu dan berkomitmen mendukung penelitian ilmiah yang masih berlangsung.

Source: http://www.tempointeraktif.com/hg/kesehatan/2011/06/01/brk,20110601-338169,id.html

Bosscha Dipilih untuk Meneliti Pluto

Observatorium Bosscha ITB menjadi salah satu observatorium dari 15 lokasi yang akan disinggahi peneliti internasional untuk penelitian Pluto. Tim peneliti rencananya akan singgah pada 27 Juni 2011 mendatang.
Tim peneliti terdiri dari Southwest Research Institute, University of Arizona, dan Observatorium Bosscha ITB, serta didukung oleh National Geographic, NASA (National Aeronautics and Space Administration) Planetary Astronomy, serta The New Horizons mission to Pluto.
Bosscha diklaim memiliki banyak keunggulan sehingga dipilih sebagai tempat penelitian. "Letaknya relatif dekat dengan garis khatulistiwa dan berada dalam deretan Samudra Pasifik," demikian penjelasan yang ditayangkan pada situs web ITB.
Bosscha memiliki teleskop besar (refraktor gando 60 cm Zeiss) dan teleskop menengah (reflektor GOTO 45 cm, reflektor Celestron 25 cm) yang dilengkapi dengan kamera video CCD yang sensitif.

Source: http://sains.kompas.com/read/2011/06/01/1515159/Bosscha.Dipilih.untuk.Meneliti.Pluto

DEHP Menyebabkan Testis Mengecil

Sejak akhir Mei 2011, Taiwan melakukan penarikan atas beberapa produk minuman dengan merek seperti Speed sports drink dan Speed lemon karena mengandung kadar DEHP dalam jumlah yang melebihi batas aman. Langkah penarikan itu diikuti beberapa negara yang mengimpornya, termasuk Hong Kong dan Filipina.

Di dunia industri, DEHP sering dipakai untuk melunakkan material plastik atau Polyvinyl Chloride (PVC). Penggunaan dalam kemasan makanan atau minuman tidak boleh sembarangan, karena berisiko mencemari produk dan bisa menyebabkan keracunan bila dikonsumsi.

Dalam kadar tertentu, DEHP memang tidak menyebabkan dampak negatif karena bisa ditoleransi di dalam tubuh. Namun jika terakumulasi, dalam jangka panjang bisa mengganggu sistem reproduksi khususnya pada laki-laki karena membuat buah zakar mengecil.



Source: http://health.detik.com/read/2011/06/01/163759/1652026/763/khawatir-minuman-yang-bikin-testis-kecil-cek-saja-ke-bpom?881104755