Waspada Menggunakan Pemutih Wajah

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Bangka Belitung (Babel), mengimbau warga mewaspadai kosmetik pemutih wajah yang mengandung zat merkuri karena membahayakan kesehatan kulit.

"Kami berhasil menemukan dan menertibkan puluhan kosmetik pemutih wajah mengandung zat merkuri yang dipasarkan secara ilegal di toko-toko Pangkalpinang, Sungailiat dan Belitung," ujar Kasi Pemeriksaan, Penyelidikan, Sertifikasi, dan Layanan Informasi Konsumen BPOM Babel, Iswandi di Pangkalpinang, Selasa.

Menurut dia,  kosmetik pemutih wajah berbahaya tersebut tidak memiliki izin peredaran resmi dari BPOM yaitu tidak memiliki label ’CD’ untuk produk lokal dan ’CL’ untuk produk impor, artinya diedarkan secara ilegal kepada masyarakat.

Ia mengatakan, zat merkuri merupakan zat kimia jika dioleskan ke wajah akan menimbulkan peradangan dan menyebabkan kapiler?kapiler di wajah akan melebar, sehingga aliran darah yang menuju kulit wajah akan meningkat dan kulit tampak merah, bengkak, mengelupas serta nyeri.

"Apabila tidak mendapatkan perawatan medis, akan menimbulkan kerusakan pada kulit seperti timbul flek hitam?hitam, benjolan, rasa nyeri seperti terbakar, kemerahan hingga kanker kulit dan bisa menyebabkan kematian," ujarnya.
    
Menurut dia, menjelang puasa dan lebaran Idul Fitri 1432 H, permintaan kosmetik jenis pemutih wajah akan mengalami peningkatan yang cukup tinggi, karena kebiasaan warga ingin tampil cantik dan putih dengan cara instan tanpa memperhatikan produk kosmetik yang digunakan.
    
"Berdasarkan pengakuan para pedagang kosmetik berbahaya  yang berhasil ditertibkan, cream pemutih wajah sangat diminati warga, apalagi memasuki hari-hari besar keagamaan," ujarnya.
    
Ia mengatakan, Babel menjadi salah satu pintu masuk kosmetika impor yang selama 2009 BPOM memusnahkan 77 jenis kosmetik berbahaya yang beredar di berbagai pusat perbelanjaan.
    
Sebanyak 77 kosmetik yang dimusnahkan itu antaranya kosmetik jenis dan produk rias wajah dan mata, perawatan kulit, serta kosmetik mandi seperti merek Ponds Detox Complete Beauty Care Make Up Kit, dan Olay 4 in 1 Complete Make Up. Ponds mengandung zat merah K.3 dan K.10, sedangkan Olay mengandung zat merah K.10.
    
Untuk itu, kata dia, masyarakat diimbau lebih berhati-hati memilih kosmetik terutama lipstik, cairan pemutih, dan pelembab.
    
"Masyarakat yang ingin membeli produk kosmetik sebaiknya memperhatikan kode izin peredaran resmi dari BPOM, apabila tidak memiliki kode, sebaiknya kosmetik tersebut tidak dibeli dan melaporkannya ke BPOM atau pihak-pihak terkait untuk mengantisipasi peredaran produk itu.
    
Produk-produk kosmetik yang tidak terdaftar, kebanyakan mengandung zat merkuri dan hydroquinone serta lisptik yang mengandung pewarna rodamin B dan produk yang mengandung bahan-bahan tersebut sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kanker kulit," ujarnya. 

Source: http://bangka.tribunnews.com/2011/07/21/waspada-menggunakan-pemutih-wajah

Seribu Sarjana Ditantang Berperan di Desa

Seribu pemuda sarjana dari 33 provinsi akan menjadi kader pembangun pedesaan di seluruh Indonesia. Mereka akan ditantang menjadi peranan penting sebagai pembangun pemuda di pedesaan. Hal itu disampaikan Menpora Andi A. Mallarangeng dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama Program Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan (PSP-3) antara Menpora, 33 perguruan tinggi dan dirut BRI tahun 2011 di Hotel Menara Peninsula, Jakarta Barat, kemarin (20/7) siang.



Menpora mengatakan, seribu pemuda sarjana menjadi kader-kader penggerak pembangunan pedesaan. Mereka sarjana akan tinggal selama 2 tahun, menjadi guru, mengolah pertanian, perikanan dan perkebunan atau bidang apa saja yang bermanfaat bagi masyarakat pedesaan. ’’Kami kerja sama dengan rektor dan termasuk dalam hal penempatannya nanti. Sarjana ini ditempatkan di bukan asalnya. Untuk mengenal negerinya sendiri dan mereka harus selalu ingat dengan desa,’’ katanya kepada wartawan.


Ke depan, lanjutnya, rekrutmen akan ditingkatkan lagi. ’’Revitalisasi ini transparan dan mereka diberikan biaya hidup sehingga orang muda punya semangat membangun. Setiap tahun ada anggarannya dan masing-masing dapat,’’ ungkapnya.


Di luar dari kegiatan ini, para lulusan sekolah tinggi asal Indonesia yang berada di luar negeri juga diimbau tidak segan turut serta membangun pedesaan.’’Ini negerinya sendiri,’’ ujarnya usai menandatangani nota kesepahaman kemarin. 


Menpora juga menjelaskan, kerja sama dengan pihak swasta dan perguruan tinggi terus dilakukan. Ke depan, dengan program ini akan terlihat pemuda yang berkreatif, terampil, energik, menjalankan perannya dalam membangun desanya sendiri dan desa yang bukan tempat asalnya. ’’33 perguruan tinggi akan menyeleksi termasuk pada penempatannya para sarjana,’’ pungkasnya.


Selain Menpora, hadir Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Zubakhrum Tjenreng,  Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora James Tangkudung, dan staf khusus Faisal Abdullah. 

Source: http://www.jpnn.com/read/2011/07/21/98617/Seribu-Sarjana-Ditantang-Berperan-di-Desa-

Awas, Diabetes pun dapat Menyerang Anak

SIAPA bilang diabetes melitus (DM) hanya diidentikkan dengan manusia dewasa ataupun orang tua? Diabetes pun dapat menyerang anak-anak, bahkan bayi berusia tujuh bulan. Sayangnya, gejala awalnya tak dapat dideteksi begitu jelas.

"Orangtua baiknya mewaspadai kondisi anak-anak yang menunjukkan gejala seperti sering buang air kecil, selalu haus dan lapar, cepat lelah, berat badan turun, sesak napas, infeksi jamur pada kulit, penglihatan kabur, muntah atau sakit perut. Namun ciri khas anak yang menderita DM ini, yakni nafas berbau asam atau aseton. Segeralah berkonsultasi dengan dokter," kata dr Arman Bhakti Pulungan, SpA (K), Project Manager Program World Diabetes Foundation sekaligus Ketua Perhimpunan Ahli Endokrinologi Anak Asia Pasifik (APPES).

DM berpotensi mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. DM dapat diakibatkan faktor genetik, pola makan, dan lingkungan. Belum lagi ditambah dengan faktor sosial dan kesejahteraan masyarakat yang minim. Lantaran itu, DM menjadi masalah kesehatan yang paling serius di dunia sejak lebih dari 25 tahun belakangan.

DM tipe 1 terjadi akibat gangguan metabolisme glukosa yang ditandai dengan hiperglikemia kronik. Itu terjadi akibat kerusakan sel penghasil insulindi kelenjar liur lambung atau pankreas. Insulin merupakan hormon penting yang menjaga keseimbangan gula dalam tubuh.

Lalu bagaimana cara mendeteksinya? Deteksi dini dapat dilakukan dengan pemeriksaan gula darah di laboratorium. Adapun kadar gula darah normal yakni 100-140 mg/dl.

Bila anak Anda ternyata dideteksi mengidap DM, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter anak. Pengobatannya biasanya yakni dengan menyuntikkan insulin. Sayangnya, harga insulin cukup mahal. Lantaran itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia mengupayakan agar pemerintah dapat mensubsidi insulin demi kesehatan anak yang merupakan masa depan bangsa.



Source: http://www.metrotvnews.com/metromain/news/2011/07/21/58541/Awas-Diabetes-pun-dapat-Menyerang-Anak

TNI/Polri Diminta Rekrut Putra Asli Perbatasan

Masalah pengelolaan daerah perbatasan terus mendapat perhatian pemerintah pusat. Selain masalah pengembangan perekonomian, aspek pengamanan juga dianggap penting. Untuk memperkuat aspek ini, TNI/Polri didesak agar merekrut putra asli daerah perbatasan untuk menjadi personil TNI/Polri. Desakan ini disampaikan Kepala Badan Pengelolaan Kawasan Perbatasan Pedalaman dan Daerah Tertinggal Pemprov Kaltim, Prof Dr Adri Patton,M.Si, saat rapat koordinasi Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) di gedung Kemendagri, Jakarta, Rabu (20/7).


"Untuk rekrutmen TNI/Polri, agar Kapolri dan Panglima memperhatikan pemuda-pemuda asli perbatasan, untuk menjadi prajurit TNI dan anggota Polri,"ujar Adri Patton di acara yang juga dihadiri Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dan Kepala Lembaga Pendidikan Polri Irjen Imam Sudjarwo, mewakili Kapolri, itu. Plt Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho, juga hadir di acara tersebut.

Menurut Adri, selama ini sudah ada sejumlah Kodam/Polda yang melakukan rekrutmen dengan mengakomodir putra asli daerah perbatasan. Hanya saja, katanya, kurang optimal. "Jika pemuda asli situ, maka lebih punya ikatan primordial, sehingga lebih betah dinas di perbatasan," ujarnya memberikan alasan.

Menanggapi hal itu, Komjen Imam Sudjarwo menjelaskan, selama ini, untuk rekrutmen anggota polri di daerah, sudah diutamakan putra asli daerah. Hal ini sudah menjadi kebijakan Mabes Polri. Bahkan, katanya, grade penilaiannya pun sudah diturunkan, sehingga mereka para putra daerah, bisa lolos seleksi. "Karena jika grade-nya disamakan untuk tingkat nasional, mereka akan kalah bersaing," ujar Imam.

Di kesempatan yang sama, Adri juga mengeluhkan kondisi Markas Koramil dan Mapolsek di 15 kecamatan yang berada di perbatasan, di wilayah Kaltim. Menurut Adri, kondisi gedungnya sangat memperihatinkan. "Ditunjuk pakai jari saja, jatuh," ujarnya. Jembatan yang ada untuk mengakses lokasi, katanya, kayu-kayunya juga sudah lapuk. Dia meminta Mendagri Gamawan Fauzi sebagai Kepala BNPN memperhatikan masalah ini.

Selain itu, Adri juga berharap ada pemekaran daerah di daerah perbatasan. Misalnya, di Pulau Sebatik, yang wilayahnya terbagi dua antara RI dengan Malaysia, dimekarkan saja menjadi Kota. "Toh di Kaltim itu, daerah-daerah hasil pemekaran relatif bisa maju," dalihnya.

Gamawan menyambut baik usulan itu. Dijelaskan Gamawan, di UU Nomor 32 Tahun 2004 yang direvisi nantinya, akan diatur mekanisme teranyar usul pemekaran. Katanya, usul pemekaran nantinya bisa datang dari pemerintah pusat. "Jika berdasarkan pertimbangan nasional di Kaltim perlu pemekaran di daerah perbatasan, ya bisa saja," ujarnya.

Source: http://www.jpnn.com/index.php?mib=berita.detail&id=98524

TNI Wajib Beli Alutsista ke BUMN

Anggota Komisi I dari FPKS Syahfan Badri Sampurno berpendapat TNI perlu diwajibkan belanja alat utama sistem pertahanan (alutsista) kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang merupakan industri strategis dalam negeri. 

"Jangan sampai BUMN Strategis malah hidup segan mati tak mau, karena TNI lebih memilih impor dari pada memesan ke dalam negeri. Padahal, dari segi kemampuan, BUMN Strategis kita tidak kalah dibandingkan impor," ujarnya, di Jakarta, Rabu (20/7). 

Bahkan, sebenarnya, menurut Syahfan, BUMN seperti Krakatau Steel, PT PAL, dan PTDI cukup sering dipesan oleh luar negeri. Ini menunjukkan kualitas produk BUMN Indonesia cukup baik dan bisa bersaing di pasar international. 

"Dengan diwajibkannya TNI memprioritaskan pengadaan alutsista sebesar-besarnya dari BUMN Strategis dalam negeri, terjadi simbiosis mutualisme antara TNI dan BUMN strategis," ujarnya. 

Ia mengatakan, dorongan ini diperlukan, agar prioritas pengembangan industri strategis dalam negeri dapat optimal dilakukan. Selain itu, hal ini dapat mempercepat kemandirian bangsa, khususnya dalam penyiapan alutsista. 

Menurut Syahfan, di satu sisi TNI dapat mendapatkan alutsista sesuai yang diharapkan dengan cepat dan lebih murah, disisi lain BUMN Strategis dapat survive, bahkan memungkinkan untuk mengembangkan produknya dengan kemampuan SDM dan penguasaan teknologi yang semakin berkualitas. 

Hal ini sejalan dengan program restrukturisasi BUMN-BUMN tersebut yang sekarang sedang collapse. 

Badan Anggaran DPR-RI telah memutuskan utk memberikan anggaran pada PT Penataran Angkatan Laut (PT PAL) dan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan beberapa BUMN lainnya dalam bentuk re-alokasi utang-utangnya menjadi Penyertaan Modal Negara (PNM), juga bantuan berupa fresh money khususnya kepada PT DI dan PT PAL. 

"Saya menyambut baik, ini wujud keberpihakan pada pengembangan BUMN Strategis kita," ungkap Syahfan. 

Oleh karena itu restrukturisasi ini harus disinergikan dengan TNI selaku konsumen utama produk BUMN Strategis tersebut. TNI harus juga memberikan order ke mereka agar keberlangsungan hidupnya dapat dilanjutkan. 

Selain itu, Syahfan juga mengingatkan direksi BUMN ini untuk memanfaatkan modal pemerintah ini dengan sebaik-baiknya bagi pengembangan industri stategis bangsa. 

"Ini momentum penting dan kesempatan besar, BUMN jangan sampai malah menjadi manja. Harus dimanfaatkan benar untuk kemandirian bangsa. Jangan menyia-nyiapkan kepercayaan yang sudah diberikan," demikian Syahfan.
Source: http://www.metrotvnews.com/metromain/news/2011/07/20/58422/TNI-Wajib-Beli-Alutsista-ke-BUMN-

RI Desak Asean Jadi Kawasan Bebas Senjata Nuklir

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendesak agar Asean menyepakati kawasan ini menjadi wilayah bebas senjata nuklir.


“Ini menjadi sinyal positif bagi upaya perlucutan senjata nuklir di dunia. Beberapa kekuatan nuklir dalam proses ratifikasi untuk membebaskan kawasan di Afrika dan Pasifik Selatan dari ajang senjata nuklir,” ujarnya saat membuka pertemuan menlu se-Asean di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, hari ini.


Presiden juga menyatakan terima kasihnya kepada Komisi Zona Bebas Senjata Nuklir Asean yang telah bekerja dengan baik dan memperkuat momentum untuk menarik negara nuklir lain, seperti China, Amerika Serikat dan Rusia, untuk bergabung dengan Asean.


Indonesia optimistis dalam Asean Ministerial Meeting (AMM) ke-44 dan Asean Regional Forum (ARF) ke-18 akan mencatat kemajuan penting perihal kawasan bebas nuklir yang telah mandeg selama satu dekade.


Menurut Wakil Tetap Indonesia untuk Asean Dubes I Gusti Ngurah Swajaya, Asean memperoleh momentum dengan kebijakan Pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Barack Obama.


“Ini sudah 10 tahun mandeg tanpa kemajuan berarti. Kali ini momentum itu didapat dengan sikap Obama yang meminta penghapusan senjata nuklir. Ini misi Indonesia selaku Keketuaan Asean,” ujarnya (Bisnis, 18 Juli).


Bisnis mencatat Obama memberikan pidato di Kairo pada 2009 yang menegaskan di masa mendatang, tidak ada lagi negara yang memiliki senjata nuklir, dan dilanjutkan Gedung Putih dengan meluncurkan Tinjauan Sikap Nuklir (Nuclear Posture Review/NPR) yang lebih baik ketimbang Perjanjian Nonproliferasi Nuklir (Nuclear Non-Proliferation Treaty/NPT).


NPR menempatkan penghentian uji coba senjata nuklir dan pengembangan hulu ledak nuklir baru, serta mengharuskan Gedung Putih meminta ratifikasi Senat dan mendesak pemberlakuan Traktat Pelarangan Menyeluruh Uji Coba Nuklir (Comprehensive Test Ban Treaty/CTBT).


Saat puncak Perang Dingin, Rusia (Uni Soviet) dan Amerika Serikat memiliki 19.000 senjata nuklir. Pasca-Traktat Pengurangan Senjata Strategis (Start) dengan Uni Soviet pada 1991, kedua negara telah menguranginya masing-masing 2.200 senjata.


Sejak 2010 perjanjian baru telah ditandatangani oleh Obama dan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, yang akan mengurangi jumlah hulu ledak nuklir hingga 1.550 selama 7 tahun ke depan.
Source: http://www.bisnis.com/umum/sosial/31734-ri-desak-asean-jadi-kawasan-bebas-senjata-nuklir

Dunia Minati Jamu Indonesia

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Hasanuddin Ibrahim mengatakan, peluang bisnis produksi jamu dan tanaman obat Indonesia memiliki peluang besar untuk terus dikembangkan dan menguntungkan. Peminat jamu dan tanaman obat sebagai bahan produk herbal cukup merata. Bukan hanya di Tanah Air, melainkan konsumen di dunia juga banyak yang meminati produk jamu dan obat tradisional Indonesia. Berbagai produk turunan/olahan dari jamu banyak dijumpai dalam bentuk permen, kosmetik, parfum, pasta gigi, minuman kesehatan, dan lainnya. Sedangkan ekspor tanaman obat pada 2009 sebesar 13.090 ton atau 11,8 juta dolar AS dan pada 2010 bisa 13.5.000 ton dengan nilai 19 juta dolar AS. "Kita berkepentingan menjadikan warisan leluhur ini (jamu) sebagai produk asli Indonesia," kata Hasanuddin usai membuka festival jamu tingkat nasional di Yogyakarta, Rabu (20/7).
Menurut dia, Kementerian Pertanian turut berperan mengembangan industri jamu nasional, terutama dengan pemilihan jenis dan varietas komoditas tanaman yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Setidaknya kini ada 66 jenis tanaman obat yang produksinya terus didorong, seperti kelompok rimpang atau jahe, kencur, dan kunyit. Juga ada lengkuas, temulawak, serta lidah buaya, mahkota dewa, kapulaga, dan lainnya. "Tidak semua daerah cocok untuk penanaman jenis-jenis tanaman obat tersebut. Harus sesuai dengan agroekologi. Ekosistem untuk temu lawak misalnya, cocoknya di Sukabumi, Jawa Barat. Sedangkan tanaman purwoceng untuk vitalitas cocok di daerah ketinggian 1.000 meter," ujarnya.
Source: http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=283289

Manufaktur, Apa Bedanya RI dengan Jepang


"Industri manufaktur kita sebenarnya banyak, nggak kalah sama Jepang," kata Gobel.

Industri manufaktur di Indonesia masih lemah karena belum memiliki konsep untuk menjadi basis produksi nasional. Hal inilah yang menyebabkan sektor industri ini masih tertinggal jika dibandingkan dengan industri manufaktur Jepang.

Hal ini diungkapkan Rachmat Gobel, pengusaha sekaligus ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Jepang, saat ditemui usai menghadiri Seminar Promosi Osaka di Jakarta, Rabu, 15 Juni 2011.
"Industri manufaktur kita (Indonesia) sebenarnya banyak, nggak kalah sama Jepang. Hanya saja, kita (industri manufaktur Indonesia) lemah karena kurangnya dukungan terutama dari pemerintah," katanya.

Gobel menegaskan, industri dalam negeri sebenarnya bisa menikmati nilai tambah jika saja pemerintah segera membenahi industri sektor manufaktur. Alasannya, industri manufaktur yang kuat didukung dengan industri lainnya akan membuat Indonesia menjadi basis produksi di negeri sendiri.
Bahkan, Indonesia dapat pula menjadi industri pendukung untuk industri energi Jepang.
Sayangnya, kata Gobel, pemerintah selama ini masih kurang berupaya untuk memperkuat industri kecil dan menengah dalam negeri.

Sebagai perbandingan, industri kecil dan menengah di Negeri Matahari Terbit selama ini memiliki visi yang mantap. Mereka juga memiliki cara sendiri untuk berpromosi, yang tentunya berbeda dengan industri besar karena masalah pendanaan.

"Kita (Indonesia) seharusnya juga bisa promosi seperti itu. Seperti yang tadi dibilang sama gubernur Osaka, kekuatan industri mereka terletak di kecanggihan teknologinya. Pemerintah Indonesia harusnya bisa memperkuat industri di sini, lalu bangun hubungan kemitraan. Jepang bisa jadi pemasok," tambahnya.

Masih menurut Gobel, kendala lain yang dialami Indonesia terletak pada masalah investasi. "Jangankan berinvestasi di luar negeri, untuk berinvestasi dalam negeri saja juga relatif sulit untuk Indonesia," katanya.

Pengusaha nasional ini berharap dengan diundangnya para pengusaha Jepang untuk mengadakan kerjasama dengan Indonesia, Indonesia bisa memperoleh angin segar untuk perkembangan industri kecil dan menengah ke depannya.

Source: 
http://bisnis.vivanews.com/news/read/227085-beda-ri-jepang-kelola-industri-manufaktur

Indonesia Fokus Pada Industri Basis Teknologi


Industri ini menjadi pusat perhatian lantaran perkembangannya yang pesat.

Perindustrian Indonesia ke depannya akan fokus ke industri berbasis teknologi. Industri ini menjadi pusat perhatian lantaran perkembangannya yang pesat.

Hal ini disampaikan oleh Direktoral Jenderal Kementerian Perindustrian RI Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi, Budi Darmadi. Dia mengatakan terdapat enam industri berbasis teknologi yang akan diberikan perhatian lebih.

“Tahun 2010 hingga 2014 kita fokus pada 6 industri berbasis teknologi, diantaranya, small and medium scale industries, capital goods industry, labor intensive industry, spesific priority, high development industry, dan Natural resources based industry,“ Kata Budi di Jakarta, Rabu, 20 Juli 2011.

Budi mengatakan dibandingkan tahun lalu, saat ini industri berbasis teknologi tengah naik pamornya. Dia mengatakan industri ini berkembang hingga lebih dari 15 persen. "Itu artinya banyak sumber daya alam yang berubah berbasis teknologi,” ujarnya.

Salah satu contohnya, ujar Budi, dalam bidang manufaktur. Dia mengatakan persentase sumber produksi antara teknologi, sumber daya alam dan aneka telah imbang. Dia mengatakan hal pertama yang akan dilakukan adalah mengubah regulasi investasi.

“Untuk mendorong pertumbuhan keenam hal tersebut, kami mulai dari regulasi. Kita kasih insentif bagi investor. Misalnya orang investasi 100 rupiah, maka dia  dapat insentif 30 persen yang kita bagi selama 6 tahun,” jelasnya.

Budi mengatakan minat investor juga tidak sedikit. Dia mengemukakan saat ini telah banyak  perusahaan yang berinvestasi hingga Rp1,6 miliar dalam investasi joint venture

Source: http://bisnis.vivanews.com/news/read/234670-indonesia-fokus-pada-industri-basis-teknologi