UN Tidak Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Metrotvnews.com, Jakarta: Koordinator Education Forum, Elin Driana, menilai pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tidak terbukti meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. UN justru mereduksi kurikulum sekolah dan proses belajar mengajar pada beberapa mata pelajaran saja.

"Selama setahun terakhir, proses belajar mengajar hanya berisi mata pelajaran yang diujikan dalam UN dan latihan soal. Isinya pun hanya hapalan," jelas Elin, Kamis (17/5).

Padahal, tambahnya, masih banyak ilmu lain yang bisa diperoleh siswa di sekolah. UN tidak memberikan hasil yang riil.

Elin berharap pemerintah menyadari dampak negatif pelaksanaan UN, seperti mark-up nilai di sekolah, ramai-rami menjadi tim sukses, dan sebagainya.



Source: http://www.metrotvnews.com/metromain/news/2012/05/18/91586/UN-Tidak-Meningkatkan-Kualitas-Pendidikan

Kopi Berbahan Kimia Beredar Luas di Pasar

Metrotvnews.com, Jembrana: Puluhan kopi instan mengandung zat kimia berbahaya beredar luas di Kabupaten Jembrana, Bali. Hal itu terungkap dalam inspeksi mendadak yang dilakukan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Perindagkop) Jembrana, Rabu (16/5).

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindagkop Jembrana I Nyoman Mayun mengatakan sedikitnya ada 23 jenis kopi terlarang yang beredar. "Kopi-kopi tersebut dilarang (beredar) karena dari penelitian BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) ditemukan mengandung bahan kimia berbahaya," katanya.

Bila dikonsumsi terus-menerus, kata dia, kopi akan mengakibatkan kanker.

Di sela-sela sidak, pedagang diingatkan petugas untuk tidak menjual lagi produk kopi yang dilarang. Bila melanggar, mereka akan ditindak tegas.

Sementara itu, dari operasi yang dilakukan, petugas menyita ratusan bungkus kopi. Minuman instan itu rencananya dimusnahkan. Adapun beberapa pedagang bingung. Mereka mengaku tidak mengetahui kopi yang dijual itu dilarang BPOM.



Source: http://www.metrotvnews.com/metromain/news/2012/05/16/91442/Kopi-Berbahan-Kimia-Beredar-Luas-di-Pasar

Ekonomi Indonesia Ternyata Digerakkan Orang Miskin

Jakarta – Pemerintah agaknya perlu berterima kasih kepada orang-orang miskin. Sebab, merekalah yang ternyata berada di balik cemerlangnya pertumbuhan ekonomi.



Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan selama 2011, perekonomian Indonesia tumbuh 6,5%. Menurut analis Standard Chartered, masyarakat miskin di Indonesia lebih dominan dalam menggerakkan perekonomian dibandingkan masyarakat menengah ke atas.
“Banyak orang mengatakan kebangkitan kelas menengah sebagai motor pertumbuhan ekonomi di Asia. Itu cerita yang banyak didengungnkan, tetapi itu tidak sepenuhnya benar,” ujar Nirgunan Tiruchelvam, analis Standar Chartered Bank sebagaimana dikutip Financial Times.
Menurutnya, di Indonesia masyarakat miskin justru menjadi pendorong ekonomi. Di Indonesia, sebagian besar barang-barang kebutuhan rumah tangga dibeli oleh orang miskin. Pembelian sampo atau sabun lebih mendorong pertumbuhan ekonomi ketimbang mobil atau perhiasan.
Bahkan peningkatan kelas menengah cenderung miring menuju ke kelompok miskin. Karena itulah pertumbuhan barang-barang yang mereka idamkan, seperti sepeda motor, jauh lebih cepat ketimbang yang diidamkan kelas menengah seperti mobil.
Kecenderungan ini akan berlanjut hingga pada 2020 mendatang, yakni 51% dari penjualan barang-barang kebutuhan pokok akan didominasi oleh kelompok miskin. Ini tetap terjadi meskipun ekonomi Indonesia tumbuh hingga 7%.
Barang-barang yang dibeli oleh orang miskin di Indonesia tentu berbeda dengan di negara lain. Di negeri ini, mereka membeli produk pokok seperti mi instan, roti, sabun, dan pakaian dasar. Produsen mengambil untung dari jumlah penjualan yang banyak, meskipun marginnya kecil.
Source: http://ekonomi.inilah.com/read/detail/1862237/ekonomi-indonesia-ternyata-digerakkan-orang-miskin