Begini Cara NII Menyusup ke Mahasiswa Unair


TEMPO InteraktifSurabaya - Sekretaris Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Hadi Subhan menyatakan 2 orang mahasiswanya direkrut oleh mahasiswa dari kampus lain untuk didoktrin menjadi pengikut gerakan Negara Islam Indonesia (NII). Dua mahasiswa yang menjadi korban berinisial S dan E dari Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi.

Menurut Hadi, terungkapnya kedok NII berawal dari laporan teman-teman S dan E yang curiga dengan perubahan perilaku keduanya. "Dua-duanya jadi pendiam," kata Hadi, Rabu 27 April, Pihak rektorat kemudian mengorek keterangan dari keduanya. Berdasarkan pengakuan S dan E, mereka didekati oleh mahasiswa dari kampus lain di Surabaya yang menjadi aktivis NII.
S dan E didekati ketika tengah kuliah kerja di sebuah perkampungan di Surabaya. Selanjutnya, kata Hadi, S dan E diajak ke Jakarta dan Tangerang, Banten, untuk mengikuti baiat (sumpah setia). "Tapi, mereka lupa detail tempatnya," ujar Hadi.

Dalam proses perekrutan, kata Hadi, S dan E diminta menyetorkan uang sebanyak Rp 30 juta dengan alasan sebagai biaya dakwah NII. Untuk memenuhi permintaan itu keduanya terpaksa berkata bohong kepada orang tuanya bahwa uang tersebut untuk kebutuhan kegiatan di kampus. "Sampai-sampai ayah salah satu dari mereka menjual sapi," tutur Hadi.

Untuk mengantisipasi terulangnya kasus serupa, pihak universitas melaporkan kejadian itu ke Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya. Hadi berharap polisi membongkar jaringan NII yang merekrut anggota dari kampus ke kampus. "Kepada korban, kami butuh waktu beberapa minggu untuk memulihkan kondisi mentalnya," tutur Hadi.

Sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/pendidikan/2011/04/28/brk,20110428-330570,id.html