Listrik Tanpa Kabel, Sistem Standar Pengisian Baterai Mobil

Sistem pengisian nirkabel akan menjadi standar dalam pengisian mobil listrik karena kepraktisan. Hal tersebut dikemukakan oleh Laura Marino, Wakil Direktur Riset Sistem Elektronik dan Elektrik Oak Ridge National Laboratory kepada beberapa ratus insinyur yang mengikuti konferensi "Automotive Power Electronic", yang diselenggarakan oleh SAE Perancis, SIA, April lalu.

“Bayangkan seorang ibu dengan tiga anak sehabis berbelanja dengan banyak tetengan di tangan! Pasti tidak akan ingat memasang mobilnya ke stop kontak di garasi,” komentar Marino. Dengan sistem pengisian ini, tak perlu lagi menggunakan kabel, colokan, dan stop kontak listrik. Pengisian dilakukan tanpa tangan. Mobil diparkir di atas alat pengisi atau sumber tenaga, setelah itu pengisian akan berlangsung dengan sendirinya. Dijelaskan pula, sistem bisa digunakan atau dipasang di garasi, di tempat parkir, bahkan di tempat bus, taksi atau kendaraan antar-jemput mangkal menunggu penumpang.

Sistem pengisian baterai nirkabel sebenarnya saat masih dalam tahap pengembangan. Sekarang ini ada  beberapa sistem nirkabel yang dikembangkan, yaitu induksi, penerus tenaga atau energi (energy/power coupling), resonansi, penerus magnetik resonan (resonant magnetic coupling).

Sistem induksi nirkabel yang dibuat oleh Oak Ridge bisa memindahkan tenaga listrik  5 kW dengan celah 25,4 cm (1 inci) dan efisiensi di atas 90 persen. Kelemahan sistem ini, gulungan kabel atau koil yang digunakan untuk menghasilkan tenaga listrik akan panas dan selanjutnya mengurangi efisiensi kerja (dibandingkan dengan kontak langsung). Di samping itu, sistemnya lebih rumit karena dilengkapi dengan kontrol elektronik. Harganya pun jadi mahal.

Sementara sistem resonansi yang dikembangkanWiTricity menggunakan resonator magnetik, diklaim mampu memidahkan tenaga lebih efisien dan celah lebih besar.