Awas, Diabetes pun dapat Menyerang Anak

SIAPA bilang diabetes melitus (DM) hanya diidentikkan dengan manusia dewasa ataupun orang tua? Diabetes pun dapat menyerang anak-anak, bahkan bayi berusia tujuh bulan. Sayangnya, gejala awalnya tak dapat dideteksi begitu jelas.

"Orangtua baiknya mewaspadai kondisi anak-anak yang menunjukkan gejala seperti sering buang air kecil, selalu haus dan lapar, cepat lelah, berat badan turun, sesak napas, infeksi jamur pada kulit, penglihatan kabur, muntah atau sakit perut. Namun ciri khas anak yang menderita DM ini, yakni nafas berbau asam atau aseton. Segeralah berkonsultasi dengan dokter," kata dr Arman Bhakti Pulungan, SpA (K), Project Manager Program World Diabetes Foundation sekaligus Ketua Perhimpunan Ahli Endokrinologi Anak Asia Pasifik (APPES).

DM berpotensi mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. DM dapat diakibatkan faktor genetik, pola makan, dan lingkungan. Belum lagi ditambah dengan faktor sosial dan kesejahteraan masyarakat yang minim. Lantaran itu, DM menjadi masalah kesehatan yang paling serius di dunia sejak lebih dari 25 tahun belakangan.

DM tipe 1 terjadi akibat gangguan metabolisme glukosa yang ditandai dengan hiperglikemia kronik. Itu terjadi akibat kerusakan sel penghasil insulindi kelenjar liur lambung atau pankreas. Insulin merupakan hormon penting yang menjaga keseimbangan gula dalam tubuh.

Lalu bagaimana cara mendeteksinya? Deteksi dini dapat dilakukan dengan pemeriksaan gula darah di laboratorium. Adapun kadar gula darah normal yakni 100-140 mg/dl.

Bila anak Anda ternyata dideteksi mengidap DM, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter anak. Pengobatannya biasanya yakni dengan menyuntikkan insulin. Sayangnya, harga insulin cukup mahal. Lantaran itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia mengupayakan agar pemerintah dapat mensubsidi insulin demi kesehatan anak yang merupakan masa depan bangsa.



Source: http://www.metrotvnews.com/metromain/news/2011/07/21/58541/Awas-Diabetes-pun-dapat-Menyerang-Anak